18 September 2011

JURNALISME WARGA (CITIZEN JOURNALISM)

Materi pada perkuliahan Kapita Selekta hari Rabu, tanggal 14 September 2011 mengenai Jurnalisme Warga ini dibawakan oleh Bapak Agus Sudibyo (Dewan Pers)

Jurnalisme Warga atau yang dalam bahasa Inggrisnya Citizen Journalism ialah jenis jurnalisme yang menempatkan warga sebagai subyek atau wartawan. Setiap orang tidak hanya menonton atau pasif namun dapat juga aktif menjadi wartawan, informan, atau  jurnalis dalam ruang publik media.
Mengapa harus jurnalisme warga?
Jawaban kembali lagi pada prinsip partisipatori dan emansipasi publik. Setiap orang berhak menyuarakan pendapatnya.
Ruang media sebagai ruang publik deliberatif.
Keterbatasan media menangkap berbagai realitas yang majemuk, penting, signifikans, khas, individual, lokal. Pemberitaan lebih berpihak pada kaum elitis, menengah ke atas sehingga yang bersifat individual atau lokal kurang diperhatikan dan cenderung diabaikan. Inilah salah satu alasan kuat mengapa jurnalisme warga perlu dikembangkan.
Ditambah lagi dengan didukung semakin banyak pilihan medium komunikasi dan interaksi bagi setiap orangTeknologi informasi dan komunikasi bukan lah suatu permasalahan. Masyarakat semakin familiar dengan teknologi pendukung pencarian/ perekaman/ pengolahan/ penyebaran informasi.

Berbagai medium jurnalisme warga :
  Radio/Televisi melakukan interaksi interaktif dengan audience
  Audience mengirimkan rekaman video / audio amatir kepada media televisi/radio seperti rekaman bencana tsunami dan tanah longsor.
  Online media memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk memberikan komentar dan berinteraksi satu sama lain.
  Blog, Twitter sebagai forum komunikasi, pertukaran informasi, dialog bahkan  penyajian berita.

Ada pula yang disebut dengan Autisme Media yaitu media yang asyik dengan dirinya sendiri. Menentukan skala prioritas pemberitaan pertama-tama berdasarkan agenda, nilai, orientasi dan keyakinannya sendiri, bukan berdasarkan minat, kepentingan dan kebutuhan pembacaMedia yang tidak benar-benar menyadari pelibatan publik dalam penentuan agenda setting media sebagai konsekuensi status ruang publik.

Apakah setiap tulisan yang dimuat oleh setiap orang di berbagai website, forum, maupun media online lainnya dapat disebut dengan produk jurnalistik?
Tentu saja dapat disebut sebagai produk jurnalistik jika mengandung nilai-nilai berita dan dibuat berdasarkan kode etik jurnalistik.
Berikut adalah nilai-nilai berita :
ê  Aktualitas
ê  Akurasi
ê  Keberimbangan
ê  Relevansi
ê  Signifikansi
ê  Prominensi
ê  Magnitude
ê  Proksimitas
ê  Kompetensi Sumber

Berikut adalah Kode Etik Jurnalistik :
*      Tidak Berprasangka
*      Mengandung Konfirmasi
*      Tidak Sarkastis, Sadistis, Pornografis
*      Menggunakan bahasa yang benar
*      Berdasarkan Fakta
*      Tidak beropini
*      Akurasi data, fakta, ilustrasi

Kasus-Kasus Jurnalisme Warga
  • Mayoritas adalah pemberitaan satu sisi, tidak berimbang, tidak ada konfirmasi dan cenderung menghakimi obyek berita.
  •   Media online menggunakan prinsip follow up news, bahwa konfirmasi narasumber dapat ditunda pada berita selanjutnya.
  •   Pelaku jurnalisme warga belum menguasai nilai-nilai berita, etika jurnalistik, prinsip ruang publik media
  •   Pelaku jurnalisme warga bukan jurnalis atau tidak paham bagaimana jurnalis bekerja


Agar tidak terjadi kesalahan dalam penerapan jurnalisme warga maka pelaku jurnalisme warga harus memahami :
Ø  Media adalah ruang publik sosial dengan nilai-nilai baku (nilai berita dan kode etik jurnalistik)
Ø  Profesi jurnalis bukan profesi sembarangan yang dapat dilakukan secara serampangan.
Ø  Berita berbeda dengan informasi satu sisi, gosip, atau prasangka tidak baik
Ø  Memahami dan menaati Kode etik jurnalisme warga dan Kode etik jurnalisme media online
Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara :
  Jurnalisme online media : Media Online : detik.com, vivanews, kompas.com, firstmedia dll
  Ruang publik online : Ruang  diskusi Online : twitter, blog, mailing list, dll

Sekian pembabaran mengenai jurnalisme warga, meskipun hanya segelintir, setidaknya dapat memberikan pandangan dan manfaat bagi siapapun yang membacanya.

No comments:

Post a Comment