04 October 2011

BUDAYA MASSA ITU APA?

SNSD, Girls Generation, Korean  Girlband
Budaya Massa adalah budaya populer yang dihasilkan industri produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dari khalayak konsumen. Ini merupakan materi yang dijadikan pembahasan diskusi dalam pertemuan tanggal 28 Sept 2011 oleh Ibu Aminah Suwarna Wati.



Salah satu Girlband Indonesia
Budaya massa kian hari kian marak, dapat tersebar dimanapun dan kapanpun. Bagaimana budaya massa dapat tercipta? Budaya massa merupakan suatu ciri massa yang terbentuk akibat pengaruh komunikasi massa di berbagai media yang disebarluaskan secara besar-besaran dalam jangka waktu panjang maupun jangka waktu pendek.  
Budaya massa memiliki rumusan, berulang dan bersifat permukaan, jika masyarakat yang menganut budaya massa telah bosan, maka lambat laun budaya itu akan tergeser dan menghilang. selain itu budaya massa mengagungkan kenikmatan, sentimental dalam artian dapat dengan mudahnya membangkitkan semangat dan selera penganut budaya massa. Ada jua sifat sesaat dan menyesatkan dengan mengorbankan nilai-nilai keseriusan dan intelektualitas dalam artian penganut menjadi terhipnotis sedemikian rupa dan akan menuruti apapun yang menjadi tren pada saat itu tanpa pikir panjang. Penghargaan atas waktu pun juga turut dikorbankan.
Budaya massa lebih cenderung pada pengembangan fantasi tanpa beban dan bersifat sebagai pelarian. Budaya massa dapat muncul dalam bentuk mengikuti selera masyarakat secara beramai-ramai misalnya memilih jenis produk seperti shampoo dengan merek Pantene jika ingin memiliki rambut indah, memilih sabun mandi Lux jika ingin kulit lembut, pemutih wajah Ponds jika ingin wajah cerah, minum kopi di Starbucks layaknya selebrities Hollywood. Sebagai contoh lain budaya massa yang sekarang ini sedang “Booming” adalah Korean Wave. Satu istilah yang menunjukkan bahwa saat ini, masyarakat di Indonesia telah menjadi pecinta Korea dari segi bahasa, mode pakaian, kuliner, ditambah lagi dengan aktor dan aktris Korea yang tampan dan cantik menyebabkan mereka menjadi role model bagi boyband dan girlband di Indonesia dan tidak sedikit yang meniru gaya mereka.
 Hal ini terjadi tidak lain adalah karena banyaknya dan seringnya tayangan iklan melalui media massa sehingga audiens menjadi terpengaruh pikiran dan persepsinya. Budaya massa terkait secara langsung dengan teori Kultivasi yang berbunyi “sesuatu dapat mempengaruhi persepsi tergantung frekuensi tayangan.”
Meskipun begitu sudah selayaknya bagi kita sebagai manusia yang berpendidikan untuk waspada serta berpikir dengan matang, apakah sesuatu yang “Booming” yang merupakan budaya massa itu pantas diserap dan ditirukan.

No comments:

Post a Comment